PARINGIN (eMKa) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan mendirikan Posko Induk Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di halaman kantor BPBD. Posko ini akan menjadi pusat kendali utama untuk mencegah dan menangani potensi karhutla selama musim kemarau, sekaligus memantau kondisi kekeringan yang semakin meluas.
Kepala Pelaksana BPBD Balangan, H. Rahmi, mengatakan posko akan beroperasi hingga 30 September 2025 dan menjadi pusat koordinasi respon cepat terhadap laporan asap maupun titik api di wilayah Balangan.
“Jika ada laporan asap atau titik api, petugas yang siaga di posko akan langsung bergerak ke lokasi,” tegas Rahmi, Sabtu (23/8).
Posko ini dibentuk setelah Pemkab Balangan menetapkan status siaga darurat karhutla yang berlaku mulai 12 Agustus hingga 30 September 2025. Status tersebut bersifat dinamis dan dapat diperpanjang jika cuaca kering masih berlanjut.
Menurut Rahmi, sebagian besar wilayah Balangan memiliki potensi kebakaran, namun pengawasan difokuskan di dua kecamatan yang memiliki lahan gambut, yakni Lampihong dan Batumandi.
“Dari delapan kecamatan, hampir semuanya punya potensi kebakaran. Tapi yang paling rawan adalah Lampihong dan Batumandi karena lahannya mudah terbakar,” jelasnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, BPBD mencatat tiga kasus kebakaran lahan berskala kecil di wilayah gambut. Peristiwa ini menjadi peringatan awal bahwa ancaman kebakaran lebih besar bisa terjadi jika tidak segera diantisipasi.
BPBD mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar.
“Kami meminta masyarakat lebih berhati-hati. Sekecil apa pun percikan api di musim kering seperti sekarang bisa cepat membesar. Perhatikan juga informasi resmi agar mengetahui potensi bahaya di wilayah masing-masing,” pungkas Rahmi. (dri/jrx)
