Puncak Hari Anak Nasional di Balangan Diisi Beragam Kegiatan Edukatif dan Tradisional

PARINGIN (eMKa) — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DP3A P2KB PMD) Kabupaten Balangan menggelar puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 di Aula SMP Negeri 4 Paringin, Kecamatan Paringin Selatan.

Kegiatan ini berlangsung serentak di seluruh provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia sesuai arahan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.

Pelaksana tugas Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Balangan, Dian Dinilia, menjelaskan peringatan HAN tahun ini dipusatkan di SMP Negeri 4 Paringin dengan melibatkan siswa dari berbagai jenjang pendidikan.

“Kegiatan peringatan Hari Anak Nasional tahun ini dilaksanakan di satuan pendidikan dan kami pusatkan di SMP Negeri 4 Paringin dengan melibatkan perwakilan siswa dari SMA Negeri 2 Paringin, SD Negeri 1 Paringin Selatan, serta Sekolah Luar Biasa (SLB) Balangan,” ujar Dian, Rabu (23/7).

Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Ernawati, mengatakan kegiatan ini sesuai arahan agar peringatan HAN dilaksanakan di lingkungan pendidikan.

Ia menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, sekolah, dan orang tua dalam menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung tumbuh kembang anak menuju Indonesia Emas 2045.

“Pemerintah Kabupaten Balangan terus berkomitmen mengakomodasi keinginan anak-anak karena mereka adalah tunas bangsa dan calon pemimpin masa depan,” kata Ernawati mewakili Bupati Balangan.

Ernawati juga menyoroti program beasiswa 1.000 Sarjana dan upaya pencegahan pernikahan dini sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pendidikan dan perlindungan anak di Balangan.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan pengukuhan Forum Anak Daerah (FAD) Kabupaten Balangan Periode 2025–2026 yang dipimpin langsung oleh Plt. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat.

Acara semakin meriah dengan berbagai permainan tradisional, seperti balap bakiak, lompat tali karet, ular tangga, dan egrang, yang melibatkan seluruh peserta. Anak-anak tampak antusias mengikuti permainan, menjadikan momen ini tidak hanya seremonial, tetapi juga penuh keceriaan dan edukasi budaya. (dri/jrx)


Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *